Search

Jika Ada Keputusan Politik, Koopssus TNI Siap Dilibatkan Dalam Pembebasan Sandera Abu Sayyaf - Kompas.com - Nasional Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayor Jenderal Sisriadi menuturkan bahwa Komando Operasi Khusus ( Koopssus) TNI siap dikerahkan untuk membantu upaya pembebasan tiga warga negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok teroris Abu Sayyaf.

"Koopssus TNI siap dilibatkan dalam operasi bila ada permintaan dari negara terkait," ujar Sisriadi kepada wartawan, Selasa (17/12/2019).

Baca juga: Koopssus Dibentuk TNI untuk Ikut Berantas Terorisme

Namun, Sisriadi menekankan pelibatan Koopssus TNI dalam operasi pembebasan sandera mensyaratkan adanya keputusan politik negara.

Berdasarkan Pasal 7 Undang-Undang Nomor 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia, TNI dapat dilibatkan dalam operasi militer selain perang.

Misalnya, untuk mengatasi terorisme, dengan didasarkan pada kebijakan dan keputusan politik negara.

Keputusan politik negara adalah kebijakan politik pemerintah bersama-sama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

"(Perlu) ada keputusan politik di negara kita. Sampai saat ini belum ada permintaan dan keputusan politik negara," kata Sisriadi.

Baca juga: Koopssus TNI, Gabungan Pasukan Elite Beku yang Dihidupkan Lagi

Adapun Koopssus TNI merupakan gabungan dari tiga matra, yakni darat, laut, dan udara. Satuan elite ini dinilai dapat meningkatkan efektifitas TNI dalam merespon operasi khusus.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak tiga nelayan asal Indonesia disandera kelompok teroris Abu Sayyaf di Filipina. Ketiganya diculik saat sedang mencari ikan di perairan Lahad Datu, Malaysia.

Kementerian Luar Negeri Indonesia pun telah membenarkan bahwa tiga orang di dalam rekaman video di laman Facebook, adalah warga dari Baubau dan Wakatobi.

Kelompok Abu Sayyaf meminta tebusan Rp 8 miliar yang disampaikan melalui laman Facebook.

Baca juga: Pemerintah Upayakan Pembebasan Sandera Kelompok Abu Sayyaf Lewat Diplomasi

Dari informasi yang dihimpun Kompas.com, tiga nelayan Indonesia itu diidentifikasi diketahui bernama Maharudin Lunani (48), anaknya Muhammad Farhan (27), dan kru kapal Samiun Maneu (27).

Dalam video berdurasi 43 detik yang dirilis pekan lalu, Samiun menyebut diri mereka sebagai nelayan Indonesia dan bekerja di Malaysia.

"Kami ditangkap oleh Kelompok Abu Sayyaf pada 24 September 2019," ujar Samiun dalam bahasa Indonesia. Mereka meminta perusahaan maupun pemerintah membebaskan mereka.

"Kami meminta kepada Presiden Indonesia untuk membebaskan kami. Mereka (Abu Sayyaf) meminta tebusan 30 juta peso (Rp 8 miliar)," ucap Samiun.

Let's block ads! (Why?)



"ada" - Google Berita
December 17, 2019 at 06:48PM
https://ift.tt/2M6PTsa

Jika Ada Keputusan Politik, Koopssus TNI Siap Dilibatkan Dalam Pembebasan Sandera Abu Sayyaf - Kompas.com - Nasional Kompas.com
"ada" - Google Berita
https://ift.tt/2LMx7oW

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Jika Ada Keputusan Politik, Koopssus TNI Siap Dilibatkan Dalam Pembebasan Sandera Abu Sayyaf - Kompas.com - Nasional Kompas.com"

Post a Comment

Powered by Blogger.