Merdeka.com - Presiden Joko Widodo nampaknya tak main main dalam rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan. Bahkan, Jokowi segera membentuk Badan Otoritas Ibu Kota (BOI), yang nantinya akan bertanggungjawab dalam proses pembangunan ibu kota baru. Jokowi memastikan Badan OtoritaS ini dibentuk paling lambat pada awal Januari 2020.
"Badan Otoritas rencananya akhir bulan ini tetapi kalau terlambat, ya paling insyaallah awal di awal Januari, sudah selesai. Sudah selesai semua," kata Jokowi usai meninjau salah satu lokasi ibu kota baru di Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara Kalimantan Timur, Selasa (17/12).
Menurut dia, ada beberapa nama yang dinilai layak untuk memimpin badan otoritas ini. Namun, dia mengaku belum membuat keputusan. "Calonnya banyak, tapi belum diputuskan," ucapnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan tak mau terburu-buru dalam menentukan pimpinan badan otoritas ini. Sebab, dia menilai pemindahan ibu kota menyangkut gagasan, perencanaan, dan pendanaan besar sehingga harus dipikirkan secara matang.
"Jadi jangan tanyanya kelihatan gampang dan enak begitu. Ini pemikiran yang tidak mudah," jelas Jokowi.
Sementara dari sisi regulasi, Jokowi menuturkan bahwa pemerintah akan segera mengajukan rancangan undang-undang (RUU) terkait ibu kota negara baru ini ke DPR. Saat ini, draf tersebut telah disiapkan.
"Sudah disiapkan, nanti Januari segera dimasukkan," ucapnya.
Rancangan dan desain ibu kota masih digodok pemerintah. Namun, ada beberapa bayangan bagaimana kondisi ibu kota baru nantinya seperti yang diceritakan pemerintah. Berikut uraiannya:
1 dari 4 halaman
Kontur Lebih Indah
Berbeda dengan Jakarta, kontur di lokasi ibu kota baru di Kabupaten Penajam Paser Utara tak datar. Kondisi jalanan cenderung naik-turun dan berliku. Maklum saja, ratusan hektare wilayah ibu kota memang perbukitan.
Meski begitu, Jokowi meyakini konsep pembangunan ibu kota baru akan berhasil walaupun daerah tersebut memiliki kondisi geografis yang menantang berupa bukit-bukit. Menurut dia, hal tersebut justru akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para arsitek yang akan merancang ibu kota negara.
"Saya berikan jaminan mereka pasti akan sangat senang sekali dengan kondisi yang naik turun berbukit seperti itu karena akan lebih cantik dan lebih indah dibanding kalau hanya datar saja. Saya pastikan itu, pasti mereka akan lebih senang kalau arsitek," kata Jokowi kepada wartawan, Rabu (18/12).
Tak perlu khawatir, nantinya kondisi geografis ibu negara akan dipermudah dengan pembangunan akses jalan tol yang menghubungkan kota-kota di sekitarnya.
Apabila sekarang masyarakat harus menempuh 2,5 jam perjalanan dari Balikpapan ke ibu kota, dengan adanya jalan tol perjalanan nantinya hanya akan memakan waktu 30 menit saja.
"Sepaku dengan Balikpapan dekat sekali. Kemarin muter_ sampai dua setengah jam itu karena memang muter. Tapi kalau nanti tolnya dilangsungkan itu paling 30 menit sampai," tuturnya.
2 dari 4 halaman
Lokasi Dekat Teluk dan 30 Menit dari Balikpapan
Presiden Joko Widodo alias Jokowi optimis pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur akan berhasil. Setelah jadi, katanya, hanya butuh waktu 30 menit dari Balikpapan sampai ke kawasan ibu kota baru.
"Balikpapan dekat sekali, kemarin mutar 2,5 jam. Memang mutar, tapi kalau tol dilangsungkan paling 30 menit sampai," kata Jokowi di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (18/12).
Meski di keliling banyak bukti, sambung Jokowi, lokasi ibu kota baru dekat dan menghadap ke teluk. Sehingga, pemandangan ibu kota baru nanti sangat cantik.
Dia menambahkan, dikarenakan letak ibu kota baru di kawasan hutan tanaman industri (HTI), maka lingkungan sekitarnya akan dihijaukan kembali setelah pembangunan selesai. Sambil berjalan dengan pembangunan, Jokowi meminta Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya Bakar, untuk membuat kebun bibit (nursery).
Jokowi menargetkan, klaster pertama bisa selesai tahun 2023. Pembangunan klaster tersebut juga akan dilakukan secara paralel dengan pembangunan transportasi umum, pembangunan air baku, dan instalasi listrik.
"Termasuk nanti BUMN dan kawasan bisnis dan semi bisnisnya, sehingga nanti ini juga akan dikerjakan secara paralel. Kira-kira gambaran besarnya itu," ungkap Jokowi.
3 dari 4 halaman
Tidak Ada Klaster Industri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memastikan bahwa ibu kota baru yang terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara akan bebas dari pabrik. Jokowi juga menekankan tidak akan ada pembangunan klaster industri yang berpotensi menciptakan polusi dan pencemaran lingkungan.
"Tidak ada klaster industri, tidak ada pabrik, harus ditekankan," ujar Jokowi saat berbincang dengan wartawan di Balikpapan, Rabu (18/12).
Menurut dia, ibu kota baru nantinya akan menjadi kota hijau yang ramah lingkungan. Untuk itu, Jokowi telah meminta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya untuk menyiapkan sejumlah bibit pohon untuk menghijaukan lokasi.
"Bu Siti Nurbaya juga sudah siapkan kebun bibit seluas 100 hektare. Ini baru mencari tempat datar sehingga akan disiapkan bibit fast growing spesies, ekaliptus, akasia. Tapi juga ada pohon asli di sini, kampar, kapur, ulin, bengkirai, itu yang mau disiapkan," jelas dia.
4 dari 4 halaman
Punya Bus Tanpa Sopir dan Sepeda Motor Listrik
Provinsi Kalimantan Timur diputuskan sebagai calon ibu kota negara baru. Kemenhub berupaya menata lebih 300 terminal khusus (Tersus) yang ada di Kaltim. Seperti, memasukkannya ke dalam Badan Usaha Pelabuhan (BUP).
"Tersus itu banyak di Kaltim. Tersus bagus untuk kegiatan ekonomi, tapi bisa juga disalahgunakan," kata Menhub Budi Karya Sumadi ditemui wartawan saat berada di Samarinda, Rabu (18/12) petang.
Menhub Budi menerangkan, pemerintah berupaya melakukan konsolidasi. Di mana, di Kaltim, ada 301 Tersus yang akan dikonsolidasikan menjadi Badan Usaha Pelabuhan. "Di mana tanahnya, diberikan kepada pemerintah. Nanti kita berikan konsesi 30 tahun," ujar Budi Karya.
"Jadi kalau mereka itu, Tersus, tiap 5 tahun harus izin dan tidak boleh dipakai siapa-siapa. Tapi dengan Badan Usaha Pelabuhan, bisa digunakan oleh siapapun," tambah Budi.
Dengan demikian, lanjut Budi Karya, nantinya di kawasan IKN bakal lebih cantik, dan terhubung baik jalur darat, udara dan perairan. "Satu pesan Presiden, bahwa tidak ada penggunaan bahan bakar fosil lagi. Jadi tidak ada lagi namanya bus pakai bensin, pakai solar, motor, di ibu kota baru," terang Budi.
"Apa yang kita upayakan, kita akan upayakan, kendaraan-kendaraan listrik. Dari Balikpapan ke IKN, nanti ada jalan tol. Saya minta 15 meter untuk kereta listrik, bahkan kereta listrik itu autonomous, tanpa pengemudi," ungkap Budi.
Di dalam kotanya, nantinya juga memiliki bus tanpa pengemudi. Dan di situ disediakan sepeda motor listrik, yang tidak mengonsumsi bahan bakar. "Jadi Presiden kemarin dari Musrenbang, pindahnya ibu kota dari Jakarta ke Kaltim bukan pindah. Tapi merupakan pemindahan peradaban," tegas Budi.
"Di sini suatu yang baru, ada rumah sakit internasional, sekolah internasional. Sehingga ekspatriat itu betah tinggal di sini. Saya sebagai pembantu presiden, optimistis untuk melaksanakan. Bahkan sesedikit mungkin menggunakan dana APBN," demikian Budi.
[idr]"ada" - Google Berita
December 22, 2019 at 08:04AM
https://ift.tt/2MmgSAa
Menerawang Bentuk Ibu Kota Baru di kalimantan, Lebih Indah dan Ada Bus Tanpa Sopir | merdeka.com - merdeka.com
"ada" - Google Berita
https://ift.tt/2LMx7oW
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menerawang Bentuk Ibu Kota Baru di kalimantan, Lebih Indah dan Ada Bus Tanpa Sopir | merdeka.com - merdeka.com"
Post a Comment