Search

Pusaka Sebut Masih Ada Larangan Natal di Sijunjung Sumbar - CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia -- Pusat Studi Antar Komunitas (Pusaka) Padang mengatakan masih ada pelarangan ibadah misa Natal terhadap warga Jorong Sungai Tambang Nagari Kunangan Parik Rantang, Kabupaten Sijunjung, Sumatra Barat (Sumbar) hingga Rabu (25/12).

Program Manager Pusaka Padang, Sudarto menceritakan Satpol PP Kabupaten Sijunjung mengantarkan sebuah bus dan meminta agar warga tidak melaksanakan ibadah dan perayaan Natal di rumah.

"Kalau kemarin, sampe jam 3 pagi tadi saya bergerilya di sana. Ternyata katanya sudah disiagakan sekitar 67 polisi. Tapi pas Satpol PP datang bawa bus, itu enggak jadi datang polisinya." ujar Sudarto saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (25/12).


Tindakan itu, kata Sudarto, bertentangan dengan instruksi dari Kementerian dalam Negeri (Kemendagri) sebelumnya yang meminta agar tak ada intoleransi dalam bentuk pelarangan ibadah di Sumatra Barat. Setelah menerima instruksi itu, Bupati juga sempat mengajak berbicara secara baik-baik membahas persoalan ini.
"Sejak digetok oleh Jakarta, Mendagri, Bupati datang. Rapat di rumah wali nagari. Bicara banyak hal. Publikasi. Bicarakan baik, tapi ternyata pagi ini kok masih kayak gini. Enggak ada jalan keluarnya sepertinya," kata Sudarto.

Sudarto menegaskan akan melaporkan kasus ini ke Ombudsman jika belum ada kepastian hukum atas tindakan pelarangan beribadah ini.

"Dan besok secara resmi kita akan melaporkan ke Ombudsman kalo ini berlarut di (Jorong Sungai) Tambang. Maka kita akan tunggu sampai jam 4 (sore) nanti kalau memang tidak ada perkembangan," tegasnya.

Sementara itu, lanjut Sudarto, ibadah Natal oleh jemaat gereja HKBP, di Jorong Sungai Tambang, pada Minggu (22/12) lalu, hanya diikuti 60 jemaat yang dari total 300-an jemaat.

"Tapi tiba-tiba kemarin karena ada takut, cemas, cuma 60 orang," kata Sudarto.


Pusaka Sebut Masih Ada Larangan Natal di Sijunjung SumbarKhidmat Misa Malam Natal di Katedral Jakarta. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Sudarto menuturkan total ada tiga denominasi gereja di daerah Jorong Tambang, Sijunjung. Selain dua gereja itu, lain lagi dengan jemaat Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS).

Jemaat gereja GBIS terpaksa harus memindahkan ibadah Natalnya di luar rumah mereka. Dalam perayaan ibadah Natal kali ini, mereka harus merayakannya di Kabupaten Muaro Bungo, Kota Jambi.

Pelarangan ibadah Natal oleh warga di daerah Sijunjung, menurut Sudarto sejauh ini disebabkan ada perdebatan soal narasi pelarangan yang dibuat oleh pejabat dan aparat setempat. Menurutnya, aparat memang tidak melarang warga melaksanakan ibadah Natal, namun mereka membiarkan upaya pelarangan oleh sesama warga dari agama lain.

"Anda boleh beribadah, tapi di rumah masing-masing. Dia bermain di narasi seperti itu. Tapi ketika melaksanakan tetap enggak boleh. Nah, itu pertarungan sengitnya," jelas Sudarto.


Hal ini, menurut Sudarto, berbeda dengan kondisi yang terjadi di Kabupaten Dharmasraya. Di sana, katanya, ada instruksi resmi dari pemerintah untuk menindak jika ada pelarangan saat melaksanakan peribadatan.

"Sedangkan yang di Sijunjung itu yang digunakan stempel Muhammadiyah, Persis, MUI, kan gitu ya. Jadi itu bukan stempel negara," katanya.

Pusaka Sebut Masih Ada Larangan Natal di Sijunjung SumbarJemaat GKI Yasmin Bogor dan HKBP Filadelfia Bekasi mengikuti ibadah perayaan Natal di seberang Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (25/12/2019). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Dharmasraya Aman

Sementara itu, salah seorang warga Jorong Kampung Baru, Kabupaten Dharmasraya, Trisila Lubis memastikan ibadah misa Natal di derahnya sejauh ini tak ada masalah.

"Tampaknya enggak ada. tenang-tenang aja," kata Lubis saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (25/12).

Lubis bercerita, pihak kepolisian memberi pengamanan saat perayaan misa Natal di daerahnya.

"Oh, banyak itu. Dari Kapolda juga ada yang turun. Kapolres juga turun. Lumayan ramai," ujar perempuan 56 tahun itu.

Lubis juga menerima kunjungan kunjungan dan ucapan selamat Natal dari mantan Wali Nagari, Sulistiyo seusai merayakan misa malam Natal, Selasa (24/12).


Kepada Lubis, Sulistiyo heran dari mana awal isu intoleransi peribadatan di daerahnya muncul. Sebab, kata Sulistyo, menurut penuturan Lubis, warga sejauh ini hidup rukun.

Perempuan yang sehari-hari berprofesi sebagai guru sekolah dasar itu berharap situasi tenang seperti ini bisa terus terjaga di daerahnya. Sebab, keamanan dan kenyamanan dalam menjalankan ibadah, kata Lubis, berhak didapat umat beragama.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menyatakan perayaan Natal di Sumbar termasuk di Dharmasraya dan Sijunjung berjalan aman dan nyaman. Pernyataan tersebut ia sampaikan untuk menanggapi kabar larangan perayaan Natal 2019 di wilayah tersebut.

[Gambas:Video CNN] (pmg)

Let's block ads! (Why?)



"ada" - Google Berita
December 25, 2019 at 10:38PM
https://ift.tt/2Qw0bnd

Pusaka Sebut Masih Ada Larangan Natal di Sijunjung Sumbar - CNN Indonesia
"ada" - Google Berita
https://ift.tt/2LMx7oW

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pusaka Sebut Masih Ada Larangan Natal di Sijunjung Sumbar - CNN Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.