/data/photo/2017/05/17/1246973174.jpg)
YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Tradisi ruwahan atau kepercayaan masyarakat mengirim doa untuk leluhur yang sudah meninggal, biasanya digelar sebulan menjelang bulan puasa.
Namun di tengah pandemi corona ini, tradisi yang melibatkan massa dalam jumlah banyak dibatalkan.
Seperti di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, tradisi ruwahan hingga rasulan (tradisi ucapan rasa syukur saat panen) diundur atau ditiadakan.
Baca juga: Lestarikan Tradisi di Tengah Pandemi Covid-19, Desa Bandungrejo Gelar Nyadran
Masyarakat masih melaksanakan tradisi namun dari rumah masing-masing, tidak ada kenduri.
Seperti tradisi ruwahan atau tradisi yang dilakukan mulai pertengahan bulan Ruwah karena itu disebut sasi ruwah dalam bahasa Jawa.
Biasanya masyarakat membuat makanan ketan, kolak, dan apem. Sebagian wilayah di Gunungkidul dalam menjalankan tradisi ini melaksanakan kenduri, namun sebagian lainnya hanya membuat tiga makanan tersebut dirumah dan membagikannya ke tetangga atau saudara.
"Tradisi yang melibatkan jumlah massa yang banyak diimbau untuk tidak dilakukan. Kalau bulan seperti ini ruwahan dan tradisi rasulan," kata Kepala Dinas Kebudayaan Gunungkidul, Agus Kamtono saat dihubungi melalui telepon Senin (20/4/2020).
Diakuinya, masih ada masyarakat yang melaksanakan, namun tidak melibatkan dalam jumlah banyak. Mereka hanya melakukan tradisi secara mandiri di rumahnya.
"Acara yang dibiayai dari danais (dana keistimewaan) sementara tidak dilaksanakan dulu," kata Agus Kamtono.
Kepala Bidang Pelesatarian Warisan dan Nilai Budaya, Dinas Kebudayaan Gunungkidul, Agus Mantara menambahkan, untuk tradisi yang dibantu dari anggaran dinas digeser ke akhir tahun.
"ada" - Google Berita
April 21, 2020 at 06:13AM
https://ift.tt/2KnpTaJ
Tak Ada Kenduri Ruwahan Jelang Ramadan Tahun Ini... - Kompas.com - KOMPAS.com
"ada" - Google Berita
https://ift.tt/2LMx7oW
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tak Ada Kenduri Ruwahan Jelang Ramadan Tahun Ini... - Kompas.com - KOMPAS.com"
Post a Comment