Pemberlakuan larangan mudik juga berdampak pada penjual tiket bus. Ada yang sampai empat hari kosong alis tidak ada yang beli tiket. Omzet turun. Bahkan lebih menguntungkan jualan es batu.
VACHRI RINALDY LUTFIPAMBUDI, Radar Kudus, Kota
TEMBAKAN Kholidi cukup ampuh. Turut berkontribusi memecah hening di terminal Rembang yang masih lengang. Beberapa kios agen tiket sudah tutup. Tetapi tetap ada yang buka. Aktivitas mereka macam-macam. Ada yang berbincang, melayani satu-dua pembeli. Ada yang asyik dengan dunianya sendiri. Seperti Kholidi tadi. Yang sedang main game tembak-tembakan. Tak jauh dari kios Kholidi ada bapak-bapak tertidur pulas.
Penjualan tiket bus di terminal Rembang memang sedang lesu. Si Kholidi sendiri yang mengalami. ”Semakin sepi. Malah lebih parah dibandingkan bulan lalu,” katanya.
Sudah empat hari pembeli tiket ini kosong. Tak ada pembeli tiket. Karena tidak ada keberangkatan bus ke arah Jakarta. Padahal bulan lalu, meskipun juga berkurang, tetap ada yang pembeli tiket.
Meski demikian, Kholidi tidak bisa menutup loketnya. Karena dia juga berjualan makanan ringan. Yang ditempatkan di etalase belakang lapak loketnya itu.
Kawan-kawan dia yang berada di terminal juga sudah ada yang tutup sementara. Total, ada sekitar tujuh agen penjual tiket. Tiga di antaranya sudah tutup. Meski demikian, kata dia, tetap ada armada bus yang berangkat ke Jakarta. Tetapi jumlah armada berkurang. Yang biasanya ada enam bus dalam sehari, kini menjadi hanya tiga bus.
”Itu tidak full (isi penumpang,Red). Itu saja masih sepi,” katanya.
Sebagai tambahan pemasukan, Kholidi berjualan es batu. Untuk pedagang-pedagang makanan di sekitar alun-alun. Omzetnya lumayan katanya. Sehari, jika sepi laku 20 es batu. Apabila sedang ramai bisa sampai 50 buah. Per biji ia jual Rp 1 ribu. Itu sudah ia lakukan sejak pertama berjualan tiket di terminal. Sekitar tiga tahun lalu. ”Lebih banyak pendapatannya,” kata remaja 19 tahun ini.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Rembang mengatakan sudah tiga hari oleh polres, bus-bus memang disuruh balik. Pihaknya diminta mengecek semua orang yang masuk Rembang.
”Kalau yang putar balik itu kebijakan dari polres,” katanya. Dari Dishub sendiri, semua orang yang turun Rembang harus diperiksa. Dari empat perbatasan yang didirikan posko terpadu penanganan Covid-19 itu. (*)
"ada" - Google Berita
April 30, 2020 at 04:11PM
https://ift.tt/2y5DOzM
Mereka yang Terdampak Larangan Mudik Empat Hari Tak Ada yang Beli Tiket Bus - Jawa Pos
"ada" - Google Berita
https://ift.tt/2LMx7oW
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mereka yang Terdampak Larangan Mudik Empat Hari Tak Ada yang Beli Tiket Bus - Jawa Pos"
Post a Comment