Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) menganggap istilah zona merah dan zona hijau dalam pemberhentian penerbangan tidaklah tepat. FKM UI menyebut penyebaran virus Corona sudah merata di seluruh provinsi sehingga sudah saatnya Indonesia menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) nasional.
"Itu pembagian zona itu saya nggak ngerti, nggak paham. Jadi menurut saya semua provinsi itu berisiko. Jumlahnya yang ditemukan atau hasil sangat tergantung pada testing. Yang penting di semua wilayah itu sudah ada kasus artinya sudah ada penularan," kata Epidemiolog yang juga Staf Pengajar FKM UI, Pandu Riono saat dihubungi, Jumat (24/4/2020).
Pandu mengatakan jika ingin melawan virus harusnya ada upaya untuk dua langkah lebih cepat dari virus. Serta hentikan mobilitas.
"Jadi kita itu melihat semua provinsi itu beresiko, nggak usah ada zona-zonaan, saya nggak ngerti apa maksudnya. Dari segi epidemiologi juga tidak ada, nggak ada kriteria zona hijau, zona merah. Kalau nggak kita terlalu lama dijajah oleh virus. Kita harus dua kali lompat ke depan, kalau kita ngejar ketinggalan terus. Kalau kita berhenti virus berhenti, kalau kita bergerak virus bergerak," ungkapnya.
Namun menurut Pandu harus tak ada lagi fasilitas penyokong pergerakan manusia. Dia menyebut virus Corona bukan masalah ekonomi tapi bagaimana melindungi nyawa manusia.
"Problemnya kita bergerak terus, malah difasilitasi, makanya mudik dilarang. Kemanapun orang bergerak dilarang untuk sementara, kan bukan untuk selamanya. Kalau sementara efeknya panjang. Ini bukan masalah ekonomi tapi nyawa manusia," jelasnya.
"ada" - Google Berita
April 25, 2020 at 07:30AM
https://ift.tt/2VzHkuT
Pakar UI soal Larangan Mudik: Semua Provinsi Berisiko, Tak Ada Zona Hijau-Merah - detikNews
"ada" - Google Berita
https://ift.tt/2LMx7oW
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pakar UI soal Larangan Mudik: Semua Provinsi Berisiko, Tak Ada Zona Hijau-Merah - detikNews"
Post a Comment