
Pada Rabu (15/4/2020) pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka stagnan di level 4.706,49. Namun lima menit berselang atau tepatnya pada 09.05 WIB, IHSG bergerak menguat sebesar 0,38% ke 4.725,99.
Dini hari tadi ketiga indeks saham utama Wall Street menutup perdagangan dengan suka cita setelah berhasil finish di zona hijau. Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup melonjak 2,39%, S&P 500 naik 3,1% sementara Nasdaq Composite meroket 4%.
Namun sumringahnya bursa saham AS tersebut tidak mampu menjalar ke Asia. Bursa saham Benua Kuning pagi ini masih bergerak variatif dan tak kompak. Pada 08.44 WIB, indeks Shang Hai Composite melemah tipis 0,02% dan Topix anjlok 0,48%.
Pada waktu yang sama indeks Hang Seng naik 0,26%, KLCI terangkat 0,48%, Straits Times terapresiasi tipis 0,02%, KOSPI meroket 1,72% dan Taiwan Weighted terangkat 0,58%.
Sentimen di pasar saham global masih sama saja dalam kurun waktu sebulan terakhir. Corona. Ya musuh tak kasat mata yang merampas hak hidup umat manusia di dunia ini adalah biang kerok bagi kekacauan yang terjadi sekarang.
Nyaris 2 juta orang di berbagai penjuru planet bumi sudah terinfeksi oleh virus yang diyakini berasal dari Wuhan, China ini. Data kompilasi John Hopkins University CSSE menunjukkan jumlah orang yang terenggut jiwanya akibat menderita sakit terserang virus mencapai lebih dari 125 ribu jiwa per hari ini.
Sampai saat ini investor masih terus memantau setidaknya tiga hal. 1) Perkembangan kasus pandemi corona 2) Dampak dari keberadaan virus 3) Respons penanganan wabah yang dilakukan oleh berbagai negara di dunia.
Untuk poin pertama, jumlah pertambahan kasus baru infeksi corona secara global dalam kurun waktu empat hari terakhir cenderung turun. Pada 10 April 2020, tercatat ada tambahan 96,4 ribu kasus baru dalam sehari. Per 13 April 2020, jumlah kasus secara global bertambah 70,3 ribu.
Penurunan pertambahan jumlah kasus secara global ini memang menjadi berita positif. Namun ada hal yang perlu diwaspadai yakni fase perkembangan wabah di tiap negara berbeda-beda.
Di negara-negara seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa bisa saja sudah mulai menurun pertambahannya. Namun di negara seperti India dan Indonesia lonjakan kasus signifikan masih terus terjadi.
"ada" - Google Berita
April 15, 2020 at 09:15AM
https://ift.tt/2yfS5cG
Ada Ramalan IMF Soal Resesi, IHSG Masih Kuat Menanjak - CNBC Indonesia
"ada" - Google Berita
https://ift.tt/2LMx7oW
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ada Ramalan IMF Soal Resesi, IHSG Masih Kuat Menanjak - CNBC Indonesia"
Post a Comment