"Scope saya (hanya) melacak di sini. Kami menginfokan ke Dinkes Bogor untuk menelusuri itu acara apa supaya ditindaklanjuti," ujar Siti, Jumat (13/3).
Riwayat ke Bogor atas nama pasien tersebut sebelumnya juga disampaikan Dokter Spesialis Paru RSUD dr. Moewardi, Harsini, kemarin.
"Tidak ada riwayat ke luar negerinya. Hanya dia habis pulang dari sebuah acara seminar di Bogor pada 25-28 Februari 2020 dan 29 Februari 2020 mulai mengalami gejala pilek dan batuk," katanya seperti dilansir Antara.
Siti juga mengakui masih terus melakukan pelacakan kontak pasien yang meninggal tersebut. Upaya pelacakan juga dilakukan terhadap Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang saat ini masih dirawat di ruang isolasi RSUD Moewardi..
Pasien yang meninggal, kata Siti, tinggal di Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon. Sementara pasien PDP tinggal di Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari. Dua lokasi tersebut, kata dia, menjadi fokus lacak yang dilakukan dinas kesehatan.
Siti mengatakan, mereka yang mengalami gejala Covid-19 setelah kontak dengan dua pasien itu akan diarahkan untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan untuk ditangani lebih lanjut. Sementara untuk orang-orang yang tidak mengalami gejala, pihaknya tetap menyarankan mereka melakukan karantina mandiri.
"Tolong jangan pergi-pergi dulu selama 14 hari ke depan," katanya.
Foto: CNN Indonesia/Fajrian
|
Siti mengaku telah melakukan penelusuran terhadap dua pasien yang diisolasi tersebut. Keduanya, kata Siti, diketahui mengikuti sebuah seminar yang dihadiri salah satu pasien positif Covid-19 di Bogor.
Sampai di Solo, dua pasien itu mengalami gejala yang mengarah ke Covid-19. Mereka berinisiatif memeriksakan diri ke RS dr. Oen, Kandang Sapi, Solo. Rumah sakit itu kemudian merujuk mereka ke RSUD Moewardi.
"Sebelum ke dr Oen ke mana lagi kan kita belum tahu. Kita harus track lagi," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo meminta Pemerintah Pusat membuat protokol penanganan virus Covid-19 untuk pemerintah daerah. Protokol itu dinilai penting sebagai acuan pemerintah daerah dalam mengambil langkah preventif.
Ia juga meminta Pemerintah Pusat memberi kewenangan rumah sakit daerah melakukan pengecekan sampel di laboratorium rumah sakit.
"Kalau setiap sampel harus ke Jakarta hasilnya lama. Sampai hari ini kami belum menerima tembusan hasil tes. Tapi kita tetap melakukan tracing," katanya.
Seorang pasien yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RDUD) Dr Moewardi, Solo, Jawa Tengah, yang meninggal dunia, pada Rabu (11/3), positif virus Corona.
"Positif (Covid-19)," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, seperti dilansir detik.com, Jumat (13/3/2020). (syd/ain)
"ada" - Google Berita
March 13, 2020 at 03:16PM
https://ift.tt/33cKI1a
Pasien Meninggal di Solo Ada Riwayat Ikut Seminar di Bogor - CNN Indonesia
"ada" - Google Berita
https://ift.tt/2LMx7oW
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pasien Meninggal di Solo Ada Riwayat Ikut Seminar di Bogor - CNN Indonesia"
Post a Comment