Pemerintah pusat mengaku belum mengetahui informasi resmi mengenai meninggalnya salah seorang warga di Kemang, Bogor, Jawa Barat, saat sedang menunaikan salat Jumat. Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menyebut belum pernah ada pasien positif virus Corona yang meninggal seperti terkena serangan jantung.
"Saya belum dapat info resminya. Pertanyaan saya, apakah saat ini yang boleh meninggal hanya COVID saja? Pengalaman dokter yang merawat COVID di RS dan sampai meninggal, tidak pernah ada kasus COVID-19 yang meninggal mendadak seperti serangan jantung," kata Yurianto. Yurianto menjawab saat dimintai tanggapan mengenai meninggalnya salah seorang warga di Kemang Bogor saat sedang salat Jumat.
Seorang pria sebelumnya dikabarkan meninggal dunia saat sedang melaksanakan salat Jumat di masjid kawasan Kemang, Kabupaten Bogor. Jenazah pria tersebut dievakuasi dengan protap virus Corona.
MUI pusat menyampaikan duka cita atas meninggalnya warga tersebut. Sekjen MUI Anwar Abbas mengingatkan perihal pentingnya menjaga jarak atau physical distancing selama penanganan wabah virus Corona.
"Kita sangat berduka dengan adanya jemaah yang meninggal di saat salat Jumat tersebut. Tapi kita juga prihatin mengingat masih banyaknya masyarakat yang memiliki kesadaran yang rendah terhadap arti pentingnya kita melakukan physical distancing," kata Anwar kepada wartawan, Minggu (19/4).
Warga yang meninggal diketahui bernama Odang. Lokasi kejadian berada di Kampung Semplak Kaum, Desa Semplak Barat, Kemang.
"Lagi salat (meninggal). Itu baru beres dievakuasi. Lagi salat (korban)," kata Kapolsek Kemang Kompol Agus Suyandi ketika dihubungi, Jumat (17/4).
(zak/gbr)"ada" - Google Berita
April 19, 2020 at 12:42PM
https://ift.tt/3exJG58
Yuri soal Kasus di Bogor: Tak Ada Kematian Corona Seperti Serangan Jantung - detikNews
"ada" - Google Berita
https://ift.tt/2LMx7oW
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Yuri soal Kasus di Bogor: Tak Ada Kematian Corona Seperti Serangan Jantung - detikNews"
Post a Comment