Search

Ada yang 'Ramal' Harga Minyak Dunia Bisa Negatif, Serius? - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dunia anjlok pada pekan ini. Ironisnya, pelemahan terjadi saat OPEC+ sudah sepakat untuk memangkas produksi.

Minyak mentah jenis Brent anljok 7,71% ke US$ 31,48 per barel, sementara jenis Light Sweet lebih parah lagi, ambles 19,69% di US$ 22,76 per barel.
Pada akhir Maret lalu, harga minyak mentah bahkan berada di level terendah dalam 18 tahun terakhir.

Harga minyak mentah diprediksi masih akan lebih rendah lagi, bahkan pada satu titik bisa negatif. Hal tersebut diprediksi oleh Direktur Pelaksana Muzuho Securities, Paul Sankey pada pertengahan Maret lalu.

"Harga minyak bisa menjadi negatif," tulis Sankey, (18/3/2020) lalu sebagaimana dilansir Fox Business.

Ketika harga negatif, itu artinya pembeli minyak mentah bisa mendapat minyak mentah secara gratis, bahkan juga mendapat uang. Bagaimana itu bisa terjadi?

Sankey menjelaskan, harga negatif bisa terjadi saat ketika biaya penyimpanan minyak mentah menjadi mahal, sementara permintaan sangat rendah. Sehingga produsen akan memberikan minyaknya secara gratis plus diberi uang, sehingga bisa menekan biaya penyimpanan yang mahal.

"Realita di pasar fisik, minyak mentah terus diproduksi dan itu harus dikonsumsi atau disimpan. Ketika biaya penyimpanan menjadi tinggi, atau tempat penyimpanan habis, perusahaan mungkin membayar konsumennya untuk membawa minyak mentah tersebut," kata Sankey.

Harga minyak mentah yang rendah saat ini dimanfaatkan oleh Pemerintah AS untuk membeli minyak mentah dan menambah cadangan strategis di Lousiana dan Texas. Pemerintah AS berencana membeli 77 juta barel. Menurut Sankey itu bisa dilakukan dengan jumlah pembelian 2 juta barel per hari.

Sankey memperkirakan, cadangan strategis AS akan mencapai kapasitas maksimal dalam waktu empat bulan, dan ia percaya harga minyak akan menjadi negatif ketika hal cadangan strategis AS sudah penuh.

"Harga negatif terjadi saat suplai melebihi permintaan, sehingga memerlukan tempat penyimpanan. Harga negatif secara sederhana adalah ketika biaya penyimpanan lebih tinggi dibandingkan harga minyak di pasar," tulis Sankey.

Ada dua faktor yang membuat harga minyak mentah terus merosot. Pertama, pandemi Covid-19 yang membuat permintaan menurun drastis, serta kenaikan produksi Arab Saudi dan Rusia, serta perang harga kedua negara.

Seperti diketahui sebelumnya, Arab Saudi dan Rusia sempat pecah kongsi. Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) yang dipimpin Arab Saudi bersama dengan Ruisa dan beberapa negara lainnya, yang disebut OPEC+, beberapa tahun terakhir menerapkan kebijakan pembatasan jumlah produksi guna mengangkat harga minyak mentah.

Tetapi di awal bulan Maret, OPEC+ gagal mencapai kata sepakat untuk membatasi tingkat produksi. Menteri Energi Rusia, Alexander Novak mengatakan meninggalkan pertemuan OPEC+ di Wina Austria, yang berarti Rusia bebas untuk memproduksi minyak mentah seberapapun besarnya mulai tanggal 1 April.

Keputusan tersebut juga membuat Arab Saudi bereaksi dan mendiskon harga minyak mentah ekspornya sebesar 10%. Akibatnya harga minyak mentah pun merosot.

[Gambas:Video CNBC]

Let's block ads! (Why?)



"ada" - Google Berita
April 12, 2020 at 08:15AM
https://ift.tt/2ybMeoA

Ada yang 'Ramal' Harga Minyak Dunia Bisa Negatif, Serius? - CNBC Indonesia
"ada" - Google Berita
https://ift.tt/2LMx7oW

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ada yang 'Ramal' Harga Minyak Dunia Bisa Negatif, Serius? - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.