Search

Ada Keluhan, Langsung Di-Rapid Test - Jawa Pos

Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Mojokerto, Gaguk Tri Prasetyo, menegaskan, hingga kemarin tim kesehatan dari puskesmas telah melakukan penelusuran terhadap keluarga dan warga di lingkungan rumah duka di Kecamatan Magersari. Termasuk melakukan wawancara terhadap siapa saja yang sempat bertatap muka dengan PDP 07 sebelum meninggal. Upaya tersebut guna mendata orang-orang yang memiliki kontak erat. ”Bisa jadi sebelum sakit, almarhum (PDP 07) mengunjungi siapa atau bertemu siapa beberapa hari yang lalu,” terangnya.

Namun, hingga sore kemarin, pihaknya masih belum mendapatkan laporan berapa jumlah orang yang sudah terlacak dari hasil tracing tersebut. Yang jelas, kata Gaguk, bagi anggota keluarga atau warga yang mempunyai kontak erat dengan PDP perempuan 55 tahun itu, maka akan ditetapkan sebagai orang dalam risiko (ODR). Dengan demikian, selama 14 hari ke depan harus menjalani karantina mandiri.

Tak hanya itu, petugas juga akan melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui kondisi umum para ODR. Gaguk menyebutkan, Senin (20/4) nanti, seluruhnya dijadwalkan untuk dilakukan pemeriksaan klinis. ”Pemeriksaan untuk mengetahui apakah ada yang suhu badan naik, keluhan tenggorokan, atau batuk pilek,” tandasnya.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Mojokerto ini, menegaskan, apabila terdapat orang yang mengalami keluhan yang mengarah pada Covid-19, maka akan langsung dilakukan rapid test. ”Miasalnya, ada yang menunjukkan suhu badan naik, itu yang di-rapid test,” paparnya.

Bahkan, uji cepat untuk skrining awal Covid-19 itu juga akan kembali diulang 10 hari berikutnya. Upaya itu untuk memastikan apakah ODR benar-benar tidak terjangkit Covid-19 selama masa inkubasi virus yang berlangsung dua pekan. Apabila hasil tes reaktif, maka akan dilakukan penegakan diagnosa melalui uji swab.

Saat ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mojokerto sudah mengantongi sebanyak 140 stok rapid test yang diterima dari Pemprov Jawa Timur, awal pekan ini. Karena jumlahnya sangat terbatas, maka alat uji cepat itu diprioritaskan bagi orang yang memiliki kontak erat dengan PDP. ”Jadi saat ini rapid test akan kita terapkan,” imbuh Plt Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mojokerto ini.

Selain itu, petugas kesehatan yang bertugas langsung di garda terdepan menangani Covid-19 juga masuk dalam skala prioritas dilakukan rapid test. Baik yang bertugas di rumah sakit swasta maupun di puskesmas. Untuk diketahui, Kamis (16/4), seorang warga asal Kecamatan Magersari meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo.

Perempuan 55 tahun itu tercatat sebagai PDP ketujuh di Kota Onde-Onde setelah rapid test menunjukkan hasil reaktif. Namun, setelah dilakukan uji swab, PDP 07 itu meninggal. Sehingga, pada hari itu juga prosesi pemakaman dilakukan dengan standar protokol Covid-19 di tempat pemakaman umum (TPU) milik pemkot.

Sementara itu, berdasarkan data yang dirilis Diskominfo Kota Mojokerto melalui laman covid19.mojokertokota.go.id hingga Jumat (17/4) pukul 19.00, jumlah komulatif PDP sejumlah 7 orang. Tiga di antaranya telah meninggal dunia. Sedangkan tiga orang lainnya telah tuntas menjalani pengawasan dengan hasil tes PCR negatif.

Sehingga masih tersisa satu PDP yang masih dalam masa pengawasan. Sementara jumlah ODP bertambah 4 orang menjadi 203 orang. Dengan rincian 57 orang telah selesai melalui masa pemantauan. Sedangkan 146 ODP lainnya masih dalam masa pemantauan selama14 hari. Sedangkan jumlah ODR mencapai 821 orang atau bertambah 19 orang dari hari sebelumnya.

(mj/ram/ron/JPR)

Let's block ads! (Why?)



"ada" - Google Berita
April 18, 2020 at 07:35AM
https://ift.tt/3amJbY5

Ada Keluhan, Langsung Di-Rapid Test - Jawa Pos
"ada" - Google Berita
https://ift.tt/2LMx7oW

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ada Keluhan, Langsung Di-Rapid Test - Jawa Pos"

Post a Comment

Powered by Blogger.