
Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melayangkan pembelaan atas tuduhan Amerika Serikat (AS) yang menyebutnya lambat dan salah tanggap dalam menangani wabah virus corona (COVID-19), pada Senin (20/4/2020).
Organisasi yang berbasis di Jenewa, Swiss itu mengatakan telah memberikan peringatan awal mengenai COVID-19 sejak awal dan tidak menyembunyikan apa pun dari AS tentang pandemi mematikan asal Wuhan, China itu.
Pimpinan WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menegaskan tidak ada rahasia di lembaga kesehatan PBB itu.
"Kami telah memperingatkan sejak hari pertama bahwa ini adalah iblis yang harus dilawan semua orang," kata Tedros dalam pengarahan singkat di Jenewa, mengutip AFP, Selasa.
Tedros juga mengatakan bahwa ada bekas pegawai pemerintah AS yang bekerja di kantor pusat WHO di Jenewa, yang berarti bahwa tidak mungkin ada yang disembunyikan dari AS.
WHO mengatakan ada 15 staf dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), badan perlindungan kesehatan AS, yang secara khusus bekerja sama dengan WHO dalam hal menanggapi masalah COVID-19.
"Memiliki staf CDC berarti tidak ada yang disembunyikan dari AS, sejak hari pertama. Karena ini adalah orang Amerika yang bekerja dengan kami. Itu kebenarannya dan mereka mengatakan apa yang mereka lakukan," kata Tedros.
"WHO terbuka. Kami tidak menyembunyikan apa pun. Tidak hanya untuk CDC, mereka mengirim pesan, atau yang lainnya - kami ingin semua negara segera menerima pesan yang sama karena itu membantu negara untuk mempersiapkan diri dengan baik dan mempersiapkan dengan cepat.
Sebelumnya WHO telah mendapat kritik dari Departemen Luar Negeri AS karena mengabaikan laporan Taiwan pada 31 Desember tentang kemunculan pneumonia atipikal di Wuhan. Departemen menyebut WHO terlalu hormat kepada China.
Kecaman pada WHO juga datang langsung dari Presiden AS Donald Trump. Presiden ke-45 AS itu menyebut WHO melakukan kesalahan sejak awal dengan menyebut virus tidak menular dan tidak perlu memberlakukan larangan perjalanan. Trump juga mengkritik keputusan WHO yang menentang pembatasan perjalanan dari China dan menyebutnya sebagai hal berbahaya.
"Untungnya, saya tidak yakin dan menunda perjalanan dari China menyelamatkan banyak nyawa," kata Trump dalam konferensi pers Gedung Putih pada 14 April, dikutip dari CNBC International.
Hal itu disampaikan Trump di saat AS menjadi negara dengan jumlah kasus corona terbanyak di dunia. Bahkan akibat itu Trump sampai menyetop pendanaan AS untuk WHO di tengah pandemi.
Sebelumnya, negara kontributor terbesar bagi WHO itu menyumbang lebih dari US$ 400 juta kepada organisasi itu pada 2019. Anggaran WHO pada 2018-2019 sendiri berjumlah sekitar US$ 6 miliar.
Menurut Worldometers, per pukul 07:15 WIB Selasa ini ada 2.479.691 kasus corona di dunia dengan 170.370 orang meninggal dan 646.248 sembuh. Dari total itu, AS memiliki 792.759 kasus dengan 42.514 kematian dan 72.389 sembuh.
(res/sef)"ada" - Google Berita
April 21, 2020 at 09:57AM
https://ift.tt/2VpmmyU
Dituding AS Salah Urus Soal Corona, WHO: Tak Ada Rahasia - CNBC Indonesia
"ada" - Google Berita
https://ift.tt/2LMx7oW
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dituding AS Salah Urus Soal Corona, WHO: Tak Ada Rahasia - CNBC Indonesia"
Post a Comment