Search

Pagi-pagi Harga Minyak Mentah Sudah Goyang, Ada Apa Nih? - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Komoditas minyak mentah pagi ini diperdagangkan melemah. Namun harga minyak sudah mendekati level tertingginya dalam periode tiga bulan terakhir.

Harga minyak mentah jenis Brent flat tetap di posisi US$ 66,17/barel. Sementara minyak mentah acuan AS WTI mengalami penurunan 0,18% ke level US$ 60,82/barel. Sejak awal Oktober harga minyak mentah telah naik lebih dari 15%.

Dua sentimen yang melambungkan harga minyak mentah adalah tercapainya kesepakatan dagang fase-I antara Amerika Serikat dengan China dan juga pemangkasan produksi minyak oleh organisasi negara pengekspor minyak serta koleganya (OPEC+).


Pekan lalu AS dan China sepakati perjanjian dagang fase pertama. Namun detail terkait perjanjian tersebut masih belum jelas dan kedua pihak dijadwalkan untuk menandatangani kesepakatan awal Januari nanti di Washington.

Sejauh ini kabar yang beredar adalah AS membatalkan penerapan tarif baru yang berlaku pada 15 Desember dan juga beberapa tarif lain, sementara pihak China berkomitmen untuk membeli produk pertanian AS tambahan hingga US$ 32 miliar.

Euforia kesepakatan dagang tersebut setidaknya membuat outlook ekonomi ke depan sedikit membaik. Perang dagang yang terjadi antara kedua pihak selama 17 bulan terakhir telah membuat volume perdagangan terkontraksi dan ekonomi global melambat. Jadi tercapainya kesepakatan dagang keduanya merupakan kabar baik untuk pasar minyak mentah.

Kabar baik lain yang melambungkan harga minyak mentah adalah OPEC+ yang sepakat untuk memangkas produksi minyak sebesar 500 ribu barel per hari (bpd) dari kesepakatan sebelumnya. Jadi secara total OPEC+ mulai Januari tahun depan akan memangkas produksi sebanyak 1,7 juta bpd.

Kabar ini direspon baik oleh pasar mengingat ditengah perlambatan ekonomi, permintaan minyak juga terkena dampaknya. Ketika ekonomi melambat permintaan minyak juga ikut melambat, jadi ada kekhawatiran kelebihan pasokan yang menekan harga minyak.

Kabar terbaru, persediaan minyak mentah AS periode mingguan menurut laporan Energy Information Agency (EIA) menurun 1,1 juta barel. Kabar ini seharusnya menjadi sentimen positif untuk harga minyak. Namun karena harga minyak sudah naik tinggi sehingga wajar mengalami koreksi di awal perdagangan.

Selain itu, kabar pemakzulan Presiden AS Donald Trump oleh DPR juga menjadi gejolak politik yang mewarnai perdagangan. Trump didakwa atas dua pelanggaran yaitu penyalahgunaan wewenang dan menghalangi kongres untuk melakukan penyelidikan atas kasusnya yang melibatkan pihak asing untuk memenangkan pemilu AS tahun depan.

Saat ini DPR AS yang dikuasai Demokrat sepakat untuk memakzulkan Trump. AS menerapkan sistem dua kamar atau bikameral artinya selain DPR ada juga Senat. Setelah di DPR proses ini akan bergulir di Senat yang notabene dikuasai Republik.

Jika kedua lembaga sepakat untuk memakzulkan Trump sudah jelas Trump akan lengser dan hingga Januari 2021 AS akan dipimpin oleh wakil presidennya yaitu Mike Pence. Gejolak politik yang terjadi di Paman Sam membuat harga emas jadi punya ruang gerak untuk naik walau tipis seperti pagi ini.


TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)

Let's block ads! (Why?)



"ada" - Google Berita
December 19, 2019 at 10:18AM
https://ift.tt/2tsHeK0

Pagi-pagi Harga Minyak Mentah Sudah Goyang, Ada Apa Nih? - CNBC Indonesia
"ada" - Google Berita
https://ift.tt/2LMx7oW

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pagi-pagi Harga Minyak Mentah Sudah Goyang, Ada Apa Nih? - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.