Jakarta, CNBC Indonesia - Pemegang saham PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI) menyatakan terbuka dengan investor mana pun yang akan masuk menyerap saham baru yang rencananya diterbitkan perseroan dalam mekanisme Penawaran Umum Terbatas IV atau rights issue senilai Rp 3,29 triliun.
Setidaknya sudah ada 18 calon investor yang siap masuk untuk menyerap saham baru tersebut, terdiri dari investor dalam dan luar negeri.
"Kita sangat terbuka terhadap siapapun yang berhak meminangkan, saya sampaikan sampai hari ini ada 18 investor, di awal sampai sekarang. Tapi itu tergantung bagaimana dia menyetujui jumlah modal yang akan masuk," kata Ilham Habibie, Komisaris Utama BMI Ilham Habibie, usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Senin ini (16/12/2019).
"[Rencana] penyelesaiannya, ekspansi bisnisnya dan capability yang masuk ke kita [Muamalat], kan di-review juga, tidak semua korporasi bisa masuk ke Muamalat. Kan harus di-review capacity-nya oleh OJK. [18 calon investor] campuran, dari dalam negeri atau luar negeri, semuanya ada," kata putra pertama mendiang Presiden BJ Habibie ini.
Dalam RUPSLB tersebut, pemegang saham menyetujui rencana rights issue senilai Rp 3,29 triliun dan penerbitan sukuk Rp 6 triliun untuk menambah permodalan perseroan.
Lebih lanjut Ilham menjelaskan pihaknya belum bisa menginformasikan calon investor kuat yang masuk. Dia hanya bisa mengungkapkan salah satunya ialah Al Falah yang sempat memasukkan dananya lewat dana di escrow account, tetapi ditahan sehingga mereka akan siap sedia untuk masuk ke Muamalat.
"Ya masih seperti semula [pembahasan dengan OJK], jadi pernah ada penawaran dari Al Falah itu masih berlaku tapi sampai saat ini belum ada kesepakatan. Masih dalam bahasan [OJK]."
Al Falah merupakan perusahaan yang dimiliki dan didirikan Ilham Akbar Habibie dan CP5 Hold Co 2 Limited. Saat ini, Al Falah sedang dalam proses pengubahan komposisi pemegang saham di mana Ilham Habibie akan memiliki sekitar 51% saham Al Falah. Sementara, CP5 akan memiliki sekitar 49% saham Al Falah.
Sebelumnya OJK menegaskan Al Falah sudah mengajukan keinginannya mengambilalih Bank Muamalat. Awal tahun lalu, PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (PADI) juga gagal bersatu dengan Bank Muamalat lantaran berakhirnya perjanjian jual beli bersyarat atau conditional share subscription agreement (CSSA).
Saat itu, Al Falah siap menyerap 77,1% dari seluruh Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue yang dilakukan Bank Muamalat dengan nilai ketika itu sebesar Rp 2,2 triliun.
Al Falah juga dapat bertindak sebagai pembeli siaga (standby buyer) jika pemegang saham yang ada tidak mengeksekusi haknya dalam PUT HMETD.
Ilham menegaskan kemungkinan yang paling terdepan untuk maju menyerap saham ialah Al Falah. "Selama ini dari kacamata Al Falah tawarannya masih seperti itu, dan kalau tidak ada perubahan dari OJK ya tidak disetujui. [Jika tidak disetujui OJK] Ya harus cari [investor] yang lain," jelasnya.
Atas rencana ini rights issue ini, dalam kesempatan usai RUPSLB tersebut, Direktur Utama BMI Achmad Kusna Permana, menegaskan Islamic Development Bank (IDB) siap untuk terdilusi kepemilikan sahamnya dalam penerbitan saham baru ini.
Saat ini IDB memiliki 32,74% saham Bank Muamalat, Bank Boubyan 22%, Atwill Holdings Limited 17,91%, National Bank of Kuwait 8,45%, IDF Investment Foundation 3,48% dan pemegang saham lainnya.
Dia menyebutkan IDB tidak bisa lagi menjadi pemegang saham pengendali karena adanya kebijakan internal yang membatasi kepemilikan saham di sebuah institusi maksimal 20%. Dengan aturan ini, IDB tidak bisa menambah kepemilikan saham.
"IDB sudah sampaikan, maksimum kepemilikan mereka itu dalam satu korporasi 20 persen dan sekarang 32 persen, sehingga dia tidak bisa menambahkan. [Jadi] mereka welcome untuk masuk siapa pun itu [investor baru], mereka [IDB] welcome untuk terdilusi, masuk pemegang saham baru, mereka sudah sampaikan sejak dulu seperti itu posisinya," tegasnya usai RUPSLB di Jakarta.
(tas/tas)"ada" - Google Berita
December 16, 2019 at 04:41PM
https://ift.tt/2PUsaMK
Gelar Rights Issue, Ada 18 Calon Investor Bidik Muamalat - CNBC Indonesia
"ada" - Google Berita
https://ift.tt/2LMx7oW
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Gelar Rights Issue, Ada 18 Calon Investor Bidik Muamalat - CNBC Indonesia"
Post a Comment