Mencuatnya kasus pneumonia berat di China, membuat sejumlah maskapai menghentikan penerbangan langsung ke Negeri Tirai Bambu tersebut.
MANGUPURA, NusaBali
Kepala Otoritas Bandara (Otban) Wilayah IV Elfi Amir, mengaku bahwa sampai saat ini pihaknya belum menerima peraturan terkait larangan terbang maskapai yang melayani rute Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai ke bandara di Provinsi Wuhan, China atau sebaliknya. Untuk kewenangan pelarangan penerbangan semuanya berada di Direktorat Perhubungan Udara. Sejauh ini, pascamencuatnya penyakit pneumonia berat, tidak ada satu pun pesawat yang batal terbang. “Yang memiliki kewenangan pelarangan adalah direktorat. Sampai hari ini belum ada arahan,” tutur Elfi Amir saat dikonfirmasi, Kamis (23/1) malam.
Yang ada selama ini, lanjut Elfi Amir, hanya arahan dari Direktur Keamanan Penerbangan untuk selalu mengawasi dan berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang ada di setiap wilayah/lokasi masing-masing. “Untuk tingkat koordinasi dengan KKP sudah berjalan dan melakukan pengawasan di terminal. Jadi dipasangi thermal scanner untuk mengukur suhu wisatawan, khususnya dari China,” akunya.
Terkait adanya sejumlah maskapai yang tidak melakukan pembatalan penerbangan ke Wuhan, Communication and Legal Section Manager Angkasa Pura I Arie Ahsanurrohim, menyatakan belum mendapatkan informasi lebih lanjut. Meski demikian, dia tidak menampik ada kemungkinan pembatalan dari Bandara Internasional Ngurah Rai ke Wuhan. “Sepertinya iya, tapi belum ada keterangan lebih lanjut,” ucapnya saat dikonfirmasi melalui WhatsApp.
Di sisi lain, pihak yang memiliki peran yang sangat vital dalam pencegahan pneumonia berat yakni KKP mengaku belum menemukan satu wisatawan asal China yang terindikasi terjangkit virus tersebut. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Upaya Kesehatan Lintas Wilayah Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Denpasar I Putu Alit Sudarma. Diakuinya, dia selama proses screening di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional Ngurah Rai, pihaknya tidak menemukan satu pun wisatawan yang memiliki suhu tubuh di atas 38 derajat.
“Selama kami melaksanakan tugas, kami belum menemukan satu wisatawan yang suhu badannya 38 derajat atau lebih. Karena kalau di atas itu, itu menandakan ciri-ciri dari pneumonia,” ujarnya melalui pesan singkat pada Kamis malam.
Sebelumnya Putu Sudarma mengemukakan, pasca-dipasangnya alat pendeteksi suhu tubuh alias thermal scanner, pihaknya mengharuskan wisatawan yang terbang dari Wuhan, China untuk melewati alat thermal scanner yang dipasang di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Ngurah Rai. Namun, selama dua pekan dipasang sejak 9 Januari lalu, pihaknya belum menemukan satu wisatawan yang terindikasi terjangkit penyakit yang mulai merebak di negara tirai bambu itu. “Sampai saat ini belum ada (terdeteksi). Semuanya normal dan aman saja,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Selasa (21/1) siang.
Dalam catatannya, sejauh ini untuk wisatawan dari China yang melakukan penerbangan langsung dari Wuhan, China ke Bandara Ngurah Rai dalam sehari rata-rata 200 orang. Setiap wisatawan yang masuk, diarahkan oleh petugas dan maskapai ke area screening. Meski begitu, tidak ada satu pun yang terindikasi. Sehingga, wisatawan asal China yang datang ke Bali masih dalam keadaan sehat. Ditanyai terkait kemungkinan terburuk ada wisatawan terindikasi, Putu Sudarma mengaku pihaknya akan melakukan tindakan proteksi dengan menangani penumpang yang terindikasi di ruangan isolasi yang ada di area bandara. “Kalau ada, tentu diamankan dulu di ruangan isolasi, kemudian dirujuk ke RSUP Sanglah, Denpasar. Sehingga, diperiksa lebih dalam penyakit dan jenisnya,” tuturnya. *dar
"ada" - Google Berita
January 24, 2020 at 08:08AM
https://ift.tt/37nHMjz
Otban Ngaku Belum Ada Larangan Penerbangan dari Ngurah Rai ke China - NusaBali
"ada" - Google Berita
https://ift.tt/2LMx7oW
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Otban Ngaku Belum Ada Larangan Penerbangan dari Ngurah Rai ke China - NusaBali"
Post a Comment