Serangan tersebut menggunakan drone MQ-9 Reaper yang menembakkan misil Hellfire ke iring-iringan mobil yang membawa Soleimani.
Usut punya usut, MQ-9 Reaper merupakan drone yang diproduksi oleh General Atomics, perusahaan produsen senjata yang berbasis di San Diego, Amerika Serikat. Perusahaan ini dimiliki oleh Neal Blue sekaligus sebagai chairman dengan kepemilikan sebesar 80%, sisanya dimiliki oleh adiknya, Linden Blue.
Neal Blue masuk dalam daftar orang terkaya dunia versi Forbes di peringkat 179 dengan total harga kekayaan US$4,1 miliar (Rp 57,4 triliun, asumsi kurs Rp 14.000/US$).
Perusahaan ini dimiliki oleh Neal sejak 1986, dibeli dari Chevron dengan harga US$ 60 juta. Dia ingin mengubah bisnis perusahaan ini ke bidang penerbangan.
"Neal Blue berbicara tentang drone dan teknologi lainnya paling tidak dua atau tiga kali seminggu," kata Tom Dillon yang menjadi senior vice president program pertahanan tahun 1984-1988, seperti dilansir dari Forbes, Kamis (9/1/2020).
Dari situlah muncul Project Birdie sebuah drone unik dengan berbiaya rendah dan tanpa awak karena menggunakan sistem GPS bawaan.
Di awal operasinya, perusahaan ini kesulitan untuk mendapatkan pelanggan. Hingga akhirnya CIA membeli drone produksinya yang digunakan dalam Perang Balkan tahun 1993.
Tahun depannya perusahaan kembali mendapatkan kontrak senilai US$ 31,7 juta dari US NAvy untuk memproduksi drone yang lebih canggih. Dari kontrak tersebut jadilah MQ-1 Predator, drone perang pertama buatan perusahaan.
"ada" - Google Berita
January 11, 2020 at 03:26PM
https://ift.tt/3a3sz8P
Wah, Ada Orang Terkaya di Balik Drone Pembunuh Soleimani - CNBC Indonesia
"ada" - Google Berita
https://ift.tt/2LMx7oW
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Wah, Ada Orang Terkaya di Balik Drone Pembunuh Soleimani - CNBC Indonesia"
Post a Comment