
Berkaca dari Jepang, edukasi soal peringatan bencana justru sudah ditanamkan sejak dini. Menurutnya, edukasi soal peringatan dini bencana bagian dari perwujudan nilai kemanusiaan, maka itu penting untuk terus disosialisasikan.
"Itu yang di sini awareness-nya kuat. Itu yang seharusnya perlu dicontoh ya. Tapi kan kembali ini yang perlu saya pikirkan," ujar Megawati kepada wartawan di Tokyo, Jepang, Selasa (7/1/2020).
Pengalaman yang paling diingat Megawati yakni peristiwa gempa di Jepang yang sempat dialami ketika kunjungan ke Negeri Sakura bersama ayahnya, Bung Karno. Ketika itu, tutur dia, masyarakat Jepang sangat tenang menghadapi gempa, karena adanya early warning sistem yang baik.
"Teman saya yang orang Jepang bilang tidak usah lari. Nanti diberitahu kapan kita mesti lari. Jadi ada alarm. Kalau alarm bunyi artinya mesti waspada. Alarm kedua kita harus keluar. Jadi begitu. Itu masih berjalan terus cara memberikan warning. Jadi early warning sistemnya bagus. Dibandingkan kita, aduh.. bukan lemah, tapi tidak ada," ungkap Megawati.
Untuk itu, dia mengatakan akan mendorong adanya sosialisasi edukasi peringatan dini bencana ke masyarakat di Indonesia.
"Anak-anak dari TK sudah diajari kalau ada bahaya itu harus bagaimana," ujarnya. (idn/zap)
"ada" - Google Berita
January 07, 2020 at 09:23AM
https://ift.tt/2N3cW7L
Megawati Soroti Early Warning Bencana RI: Bukan Lemah, Tapi Tidak Ada - detikNews
"ada" - Google Berita
https://ift.tt/2LMx7oW
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Megawati Soroti Early Warning Bencana RI: Bukan Lemah, Tapi Tidak Ada - detikNews"
Post a Comment