Rivelino Vivekananda, kakak kandung Edison, mengisahkan kepada CNNIndonesia.com kondisi terkini dari stuntman pengganti Demian dalam aksi Death Drop yang membuatnya dilarikan ke rumah sakit.
"Dia [Edison] per kemarin (4/12) sudah keluar dari ICU dan saat ini berada di ruang intermediate. Selanjutnya mau CT Scan untuk memastikan bonggolnya kena atau tidak," kata Rivelino atau yang akrab disapa Nanda saat ditemui di Rumah Sakit Royal Taruma Jakarta Barat, Selasa (5/12).
Rivelino mengungkapkan, berdasarkan rasil rontgen pertama Echon, dua dari empat dokter yang menangani pemain basket itu menyurigai tulang pinggul Edisonpatah sehingga dibutuhkan CT Scan untuk memastikan kondisinya.
Namun, prosedur medis tersebut belum bisa dilakukan lantaran Edison masih mengeluhkan sakit di beberapa bagian tubuhnya. Di sisi lain, pihak dokter menginginkan Senin (11/12) sudah dilakukan tindakan operasi untuk tulang rusuk Edison.
"Untuk pindah dari tempat tidur Echon masih enggan, karena sakit, tulang rusuknya masih ngilu kanan kiri. Mungkin dia enggak mau karena itu," kata Nanda yang juga menyatakan CT Scan kemungkinan dilakukan Selasa (5/12) atau Rabu (6/12).
"Mungkin dia masih trauma dengan rasa sakitnya, jadi belum bisa dan kami sedang mengumpulkan keberanian dia lagi," tambah Nanda.
Edison Wardhana menjadi perhatian publik sejak aksi Death Drop yang dilakukan Demian, Rabu (29/11) gagal seperti yang diinginkan. Aksi tersebut awalnya dimaksudkan untuk membebaskan Demian di dalam peti yang tergantung sebelum jatuh dan menghantam tombak.
Namun aksi tersebut tak sesuai dengan rencana. Edison yang masih menggantikan posisi Demian di dalam peti justru jatuh menghantam tombak yang tertanam di lantai, dalam siaran langsung sebuah acara di televisi swasta.
"Lukanya parah. Tusukan yang di belakang [punggung] merusak bagian paru-paru, sehingga harus ada yang diambil sebagian kecil karena pendarahan. Kemudian yang tidak kalah parah, luka dibokongnya," papar Nanda.
Kondisi tersebut semakin parah lantaran tombak yang menancap pada tubuh Edison dicabut di lokasi mengingat tombak tersebut tertanam dalam semen. Pencabutan tubuh Edison tersebut membuat otot dan saraf di bokong Echon rusak.
Menurut Nanda, kondisi itu sempat membuat Echon tak bisa merasakan saraf kakinya seusai operasi.
"Karena ototnya baru disambung, ototnya dijait, itu semua jaringan otot yang berantakan. Baru tiga hari yang lalu Echon mulai merasakan kaki kiri, sebelumnya mati rasa dan dua hari lalu mulai bisa digerakkan," katanya.
Soal tulang rusuk adiknya yang patah, Nanda mengatakan dia tidak terlalu khawatir. Baginya, Edison Wardhana adalah sosok yang kuat sehingga membuat proses penyembuhan lebih cepat.
"Sudah bisa merasakan berarti saraf ototnya normal. Gerak Edison sehari-hari yang memang aktif pun membantu proses penyembuhan lebih cepat. Ini saja belum sampai seminggu, sudah kemajuan pesat," kata Nanda. (end)
Read More https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20171205152825-234-260279/harus-ct-scan-edison-wardhana-masih-trauma-rasa-sakit/Bagikan Berita Ini
0 Response to "Harus CT Scan, Edison Wardhana Masih Trauma Rasa Sakit"
Post a Comment