TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengatakan merebaknya virus corona tidak hanya menimbulkan persoalan, melainkan juga peluang bagi perekonomian. Peluang itu misalnya dalam hal penyediaan masker.
"Kebutuhan banyak hal juga menjadi peluang misalnya kita bisa membuat masker, hari ini saya ditelepon oleh Suning (grup perusahaan Cina), mau beli hampir dua juta masker, saya bingung juga dari mana, tapi kita jangan menjual kalau kemudian enggak siap," tutur dia di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin, 10 Februari 2020.
Erick memang berharap Indonesia bisa mengurangi impor alat-alat kesehatan. Karena itu, ia mendorong industri di Tanah Air bisa meningkatkan produksi alat kesehatan lokal. "Saya enggak anti impor, tapi salah banget kalau semua alat kesehatan, 90 persen impor," ujar dia.
Sebabnya, kata dia, dalam kondisi adanya epidemi seperti virus corona saat ini saja masker sudah banyak diborong. Bahkan beberapa waktu lalu BUMN juga mengirim sejumlah masker ke Hong Kong. Sehingga, Indonesia juga mesti mempersiapkan untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri. "Amit-amit kalau ada apa-apa ke kita, kita enggak ada masker."
Erick memaklumi kemampuan industri alat kesehatan di dalam negeri. Namun, dari berbagai tingkatan masker, ia berharap industri di Tanah Air setidaknya bisa membuat masker tingkat rendah. "Kalau tingkat tinggi belum bisa bikin, ya tingkat rendah dulu. Kita jangan hanya menjadi market."
Menurut Erick, secara umum munculnya virus corona tidak hanya membahayakan kesehatan, namun juga berimbas kepada perekonomian. Apalagi Indonesia memiliki target pertumbuhan ekonomi 5 persen untuk bisa terus membuka lapangan kerja.
"Kalau ekonomi kita tergerus, pembukaan lapangan kerja pun tidak maksimal dan mimpi kita bersama tahun 2045, Indonesia mau rangking 5 besar dunia, enggak akan tercapai," tutur Erick.
Sebelumnya dikabarkan bahwa di tengah mewabahnya virus corona, penjualan masker laris manis. Di Kota Batam misalnya, beberapa apotek mulai kehabisan pasokan karena diborong oleh orang Cina.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sampai mengingatkan agar kuota masker untuk kebutuhan di dalam negeri diprioritaskan agar jangan sampai seluruh masker terserap ke Cina di tengah merebaknya wabah virus corona.
Dia mengatakan bahwa negara-negara seperti Indonesia tentunya juga harus menyiapkan kuota untuk kebutuhan di dalam negeri terlebih dahulu. "Jangan sampai nanti semuanya diserap dan untuk kebutuhan di dalam negeri tidak kebagian," kata Airlangga di Jakarta, Senin, 3 Februari 2020.
Menurut pedagang di Pasar Pramuka, Jakarta, penjualan masker mengalami peningkatan hingga tiga kali lipat dibanding hari biasa setelah wabah virus corona, sementara untuk masker jenis N95 telah langka di pasaran.
Sedangkan di Cina, negara yang dilanda wabah virus corona, membutuhkan 50-60 juta masker per hari dalam rangka mencegah penularan lebih luas di tengah-tengah masyarakatnya.
CAESAR AKBAR | DEWI NURITA
"ada" - Google Berita
February 10, 2020 at 05:16PM
https://ift.tt/39jGZAL
Ada Virus Corona, Erick Thohir Dapat Pesanan 2 Juta Masker - Tempo
"ada" - Google Berita
https://ift.tt/2LMx7oW
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ada Virus Corona, Erick Thohir Dapat Pesanan 2 Juta Masker - Tempo"
Post a Comment