Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, saham-saham yang memicu penurunan IHSG di antaranya perbankan yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) minus 7,81%, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun 4,11%, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun 4,58%, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun 3,35%.
Berikutnya saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) juga terkoreksi 2,24% dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) pun ambles 3,32%.
Bursa regional juga masih terpapar dampak mewabahnya virus corona (Covid-19). Berdasarkan data Arcgis pada Kamis (27/2/2020) pukul 10:30 WIB, sejauh ini sudah ada 47 negara yang terkonfirmasi memiliki virus tersebut. Ada sebanyak 82.163 kasus virus corona, dengan kematian 2.800 kasus, dan 32.828 kasus berhasil disembuhkan.
Indeks Nikkei 225 di Bursa Tokyo juga minus 2,11%, sementara Indeks Hang Seng juga minus 0,80% dan Indeks Straits Times turun 0,88%.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan pemburukan kondisi makroekonomi akibat penyebaran coronavirus dapat menjadi salah satu sumber risiko yang perlu diwaspadai di sektor jasa keuangan yang dapat mengakibatkan perlambatan pertumbuhan pembiayaan dan meningkatnya risiko kredit.
Di pasar modal, dampaknya ke IHSG juga cukup terasa setelah pada 25 Februari IHSG ambruk ke level 5.787 atau minus hingga 8,13% secara tahun berjalan atau year to date (ytd).
"IHSG berada di level terendah sejak 12 November 2018 seiring dengan pelemahan pasar saham global akibat lonjakan kasus baru virus corona serta kekhawatiran prospek pertumbuhan ekonomi," kata Wimboh, dalam makalah yang disampaikan, dikutip CNBC Indonesia, Kamis (27/2/2020).
"Asing mencatatkan net sell ytd sebesar Rp1,91 triliun sedangkan di pasar SBN mencatatkan net buy Rp 8,39 triliun per 21 Februari lalu," kata Wimboh.
Mengacu data makalah OJK tersebut, juga terungkap rekam jejak IHSG sejak kasus suspensi produk reksa dana dilakukan OJK, jauh sebelum virus corona dibuka ke publik.
13 November 2019
IHSG anjlok dan berada di level 6.142,5 setelah terjadi suspensi penjualan reksa dana milik PT Narada Aset Management oleh OJK.
15 November 2019
IHSG rontok lagi di level 6.128,3 setelah Kementerian BUMN melaporkan dugaan penyalahgunaan investasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
21 November 2019
IHSG kembali melorot setelah OJK membubarkan seluruh produk reksa dana PT Minna Padi Asset Management.
16 Desember 2019
IHSG mulai naik di level 6.211,6 setelah OJK melakukan suspensi penjualan reksa dana PT MNC Asset Management.
31 Desember 2019
Virus corona pertama kali terdeteksi diWuhan, China. SaatituIHSG menutup perdagangan tahun 2019 sehari sebelumnya (30/12/2019) di bawah 6.300.IHSG ditutup turun 29,77 poin atau 0,47% ke 6.299,54.IHSG menguat 1,69% sepanjang tahun 2019.
2 Januari 2020
IHSG dibuka langsung menguat 0,22% ke level 6.313. Saat itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung persoalan Jiwasraya dan saham-saham gorengan yang harus ditertipkan OJK dan BEI.
20 Januari 2020
IHSG turun di level 6.245. Pernyataan Jokowi terus membuat reaksi di pasar modal seiring dengan sorotan saham gorengan membuat pelaku pasar lebih hati-hati.
22 Januari 2020
WHO mendeklarasikan virus corona sebagai darurat kesehatan internasional. IHSG ambruk di leve 6.233,5.
24 Januari 2020
IHSG berada di level 6.244,1. Saat itu, demi penyidikan kasus dugaan korupsi Jiwasraya, Kejaksaan Agung memblokir sebanyak 800 sub-rekening efek yang diduga terkait dengan Jiwasraya. Sontak pemblokiran ini membuat investor tak bisa melakukan aksi jual dan beli, begitu pun manajer investasi, broker, dan perusahaan asuransi jiwa.
4 Februari 2020
IHSG jatuh ke level 5.922,3 setelah virus corona sudah menewaskan 492 korban jiwa saat itu.
27 Februari 2020
Sudah 4 hari beruntun IHSG terjebak di zona merah. Bahkan pada Kamis ini, di sesi I, IHSG jatuh ke level terendah hingga menyentuh level terlemah sejak Maret 2017, yakni 5.539,38.
(tas/hps)
"ada" - Google Berita
February 27, 2020 at 01:09PM
https://ift.tt/2PveIzD
Ada Kasus Investasi, Jiwasraya & Corona, Ini Rekam Jejak IHSG - CNBC Indonesia
"ada" - Google Berita
https://ift.tt/2LMx7oW
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ada Kasus Investasi, Jiwasraya & Corona, Ini Rekam Jejak IHSG - CNBC Indonesia"
Post a Comment