Jakarta, CNBC Indonesia - Mengawali perdagangan hari ini, Jumat (27/9/2019), dengan koreksi sebesar 0,26% ke level 6.213,93, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak pernah sekalipun merasakan manisnya zona hijau. Per akhir sesi dua, indeks saham acuan di Indonesia tersebut melemah 0,54% ke level 6.196,89. Tak ada yang namanya happy weekend bagi IHSG.
Kinerja IHSG senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang juga ditransaksikan di zona merah: indeks Nikkei jatuh 0,77%, indeks Hang Seng melemah 0,33%, indeks Straits Times terkoreksi 0,14%, dan indeks Kospi anjlok 1,19%.
Bursa saham Benua Kuning melemah kala sejatinya asa damai dagang AS-China kian terasa. Negosiasi dagang tingkat tinggi antara AS dan China di Washington akan digelar pada tanggal 10 dan 11 Oktober mendatang, seperti dilansir dari CNBC International yang mengutip tiga orang sumber yang mengetahui masalah tersebut. Salah seorang sumber menyebut bahwa Wakil Perdana Menteri China Liu He akan memimpin delegasi dari China.
Sebelum pemberitaan ini dipublikasikan oleh CNBC International, Juru Bicara Kementerian Perdagangan China mengatakan bahwa Beijing telah membeli kedelai dan daging babi asal AS dalam jumlah yang cukup besar menjelang negosiasi dagang tingkat tinggi antar kedua negara.
Pengumuman ini merupakan sebuah perubahan sikap yang signifikan dari pihak China, mengingat pada bulan lalu Beijing memutuskan untuk menghentikan seluruh pembelian produk agrikultur asal AS.
Kesepakatan dagang bisa menjadi kunci untuk membawa perekonomian China, berikut perekonomian dunia, keluar dari tekanan. Menurut Beige Book yang dipublikasikan pada hari Rabu (25/9/2019), perekonomian China pada kuartal III-2019 berada di posisi terlemahnya selama tahun 2019. Lemahnya perekonomian China terjadi seiring dengan adanya kontraksi di sektor manufaktur dan jasa.
Menurut laporan tersebut, lemahnya perekonomian China pada saat ini utamanya disebabkan oleh aktivitas di sektor manufaktur yang tak bergairah. Laporan tersebut kemudian memaparkan bahwa penjualan dari perusahaan-perusahaan sektor manufaktur, laba bersih, volume penjualan, dan harga jual jatuh hingga dua digit jika dibandingkan dengan kuartal II-2019.
Sementara itu, sektor jasa tercatat terus-menerus membukukan pelemahan, dengan penjualan dan laba bersih pada kuartal III-2019 jatuh jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Rekrutmen karyawan melambat, mengindikasikan bahwa jika sektor manufaktur harus melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam jumlah besar, sektor jasa tak memiliki kapasitas untuk menyerapnya.
Untuk diketahui, Beige Book disusun berdasarkan wawancara dengan lebih dari 3.300 perusahaan di China. Periode wawancara untuk Beige Book edisi terbaru ini adalah pertengahan Agustus hingga pertengahan September.
BERLANJUT KE HALAMAN 2 -> The Fed Ditakutkan Tak Pangkas Bunga Lagi Hingga Akhir Tahun
(ank/ank)
"ada" - Google Berita
September 27, 2019 at 04:34PM
https://ift.tt/2nG1cOu
Mohon Maaf Bapak-Ibu, Tak Ada Happy Weekend Buat IHSG! - CNBC Indonesia
"ada" - Google Berita
https://ift.tt/2LMx7oW
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mohon Maaf Bapak-Ibu, Tak Ada Happy Weekend Buat IHSG! - CNBC Indonesia"
Post a Comment