"Imbas dari trade war AS dan China, pertama-tama memberikan nilai positif pada negara tetangga Vietnam. Ekspor Vietnam sampai kewalahan, dan tingkat utilisasi produksi perusahaan-perusahaan (Vietnam) di atas 90%," kata Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat kepada CNBC Indonesia, Selasa (15/10)
Ade mengatakan saat kapasitas produksi pabrik-pabrik TPT Vietnam sudah hampir penuh, maka pilihannya akan ada pengalihan permintaan pasokan ke negara ketiga, ia yakin pilihannya adalah Indonesia. Ia memperkirakan permintaan dari limpahan Vietnam akan terjadi pada tahun depan, bahkan pada Desember bakal ada penempatan permintaan. Pada ajang Trade Expo Indonesia (TEI) yang digelar 16-20 Oktober 2019, sudah ada tanda-tanda positif.
"Kita undang 30 buyers tapi yang komit datang 57, ini surprise," kata Ade.
Ia mengatakan dengan demikian maka industri TPT akan semakin bergairah tahun depan, meski tahun ini memang pertumbuhan ekspor ditaksir hanya 3-4%. Biasanya selama tiga tahun terakhir ekspor TPT bisa tumbuh sampai 5%, tahun lalu ekspor TPT bisa mencapai US$ 13,8 miliar.
Ade memperkirakan bila banyak pembenahan di industri tekstil seperti skema tarif safeguard yang efektif untuk hadang produk impor, restrukturisasi mesin berjalan baik, dan iklim usaha seperti UU ketenagakerjaan bisa diperbaiki, maka sektor TPT akan menggeliat.
API memperkirakan dalam 5 tahun ke depan nilai ekspor TPT bisa mencapai US$ 50 miliar, sehingga kontribusi ekspor TPT Indonesia di dunia meningkat dari 1,8% jadi 6%.
"Sekarang pangsa pasar ekspor China 38%, Indonesia 1,8%, Vietnam 6%, Bangladesh 4%," katanya. (hoi/hoi)
"ada" - Google Berita
October 16, 2019 at 01:43PM
https://ift.tt/2pnud2o
Pengusaha Ini Ramal Ada Kejutan Efek Perang Dagang di 2020 - CNBC Indonesia
"ada" - Google Berita
https://ift.tt/2LMx7oW
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pengusaha Ini Ramal Ada Kejutan Efek Perang Dagang di 2020 - CNBC Indonesia"
Post a Comment