"Tidak menutup kemungkinan akan di reshuffle dalam enam bulan ke depan," tutur politikus Golkar yang akrab disapa Bamsoet itu dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (31/10).
Jika merujuk pada riwayat pemerintahan Jokowi periode pertama, reshuffle dilakukan pertama kali ketika kabinet berusia sekitar 10 bulan sejak diumumkan kepada publik. Kala itu, Jokowi melakukan reshuffle pada Agustus 2015.
Bamsoet tidak merinci apa alasan dia bicara soal reshuffle kabinet bisa saja dilakukan Jokowi dalam enam bulan ke depan. Dia juga tidak menjelaskan apa faktor yang mungkin membuat Jokowi melakukan reshuflle.
Bamsoet hanya berharap Jokowi memperbanyak anggota kabinet dari kalangan perempuan jika reshuffle dilakukan dalam enam bulan ke depan. Dia ingin setidaknya ada 8 menteri perempuan dalam kabinet.
Jumlah menteri perempuan dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 lebih sedikit dibandingkan jumlah menteri perempuan pada Kabinet Kerja periode 2014-2019.
Pada Kabinet yang baru dilantik beberapa minggu ini, ada lima orang perempuan yang menjadi menteri, yakni Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, serta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Gusti Ayu Bintang Darmavati.
Bamsoet yakin kalangan perempuan perlu dan mampu berperan lebih besar dalam pembangunan negara. Dia berharap Jokowi menempatkan perempuan di posisi yang tergolong strategis di kabinet.
"Perempuan memiliki tanggung jawab yang strategis dalam bidang politik untuk menggerakkan masyarakat Indonesia kepada perubahan sistem yang lebih maju dan berkeadilan untuk mengantarkan Indonesia kepada kehidupan yang lebih adil makmur dan sejahtera," ucapnya.
"ada" - Google Berita
October 31, 2019 at 08:02PM
https://ift.tt/2Nr8vTz
Bamsoet: Ada Kemungkinan Reshuffle Kabinet dalam 6 Bulan - CNN Indonesia
"ada" - Google Berita
https://ift.tt/2LMx7oW
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bamsoet: Ada Kemungkinan Reshuffle Kabinet dalam 6 Bulan - CNN Indonesia"
Post a Comment