Harga batu bara kontrak berjangka ICE Newcastle ditutup di level US$ 69,35/ton turun 25 sen atau 0,36% dari periode perdagangan sehari sebelumnya. Sejak awal pekan (7/11) hingga kemarin harga batu bara turun 20 sen.
Harga batu bara sempat naik hingga menyentuh level US$ 70,35/ton pada pekan ini (8/11). Namun setelah itu harga kembali terkoreksi. Sampai saat ini masih belum ada sentimen yang cukup kuat untuk kembali membuat harga batu bara meroket.
Harga batu bara turun seiring dengan menurunnya aktivitas ekspor dan impor minggu lalu dibandingkan dengan minggu sebelumnya. Mengutip data Refinitiv, hingga 8 Oktober aktivitas ekspor mingguan batu bara di mayoritas negara kawasan Cekungan Pasifik turun. Ekspor batu bara dari negara-negara kawasan Cekungan Pasifik mengalami penurunan sebesar 19,5% dari 17,2 juta ton menjadi 13,9 juta ton. Penurunan ekspor paling tajam dialami oleh Kanada hingga 34%.
Sementara itu ekspor batu bara dalam negeri juga turun hingga 27% menjadi 5 juta ton pada minggu lalu dibanding minggu sebelumnya. Ekspor batu bara negara-negara Cekungan Atlantik secara total naik 3% pada minggu lalu. Kenaikan paling tinggi dicatatkan oleh ekspor batu bara Afrika Selatan yang melonjak hingga hampir 60% diikuti ekspor batu bara AS yang melonjak hingga 32%. Namun secara keseluruhan aktivitas ekspor batu bara global minggu lalu turun 14,5% dibandingkan dengan minggu sebelumnya menjadi 18,9 juta ton dari 22,2 juta ton.
TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)
"ada" - Google Berita
October 11, 2019 at 10:30AM
https://ift.tt/2MALI7v
Harga Batu Bara Malas Gerak, Tak Ada Katalis - CNBC Indonesia
"ada" - Google Berita
https://ift.tt/2LMx7oW
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Harga Batu Bara Malas Gerak, Tak Ada Katalis - CNBC Indonesia"
Post a Comment