"Sebelum penataan, sosialisasi telah dilakukan sejak September lalu. Kolaborasi dengan sebagian besar warga untuk pemindahan telah dilakukan agar berlangsung damai. Namun, sebagian warga yang menyewakan lahan secara ilegal justru memprovokasi situasi damai tersebut," kata Wakil Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim, dalam keterangan tertulis yang diunggah di situs Pemprov DKI, Senin (18/11/2019).
![]() |
Proses sosialisasi dilanjutkan dengan membuka ruang dialog dan mendata warga Jalan Agung Perkasa 8 sesuai kebutuhan, seperti pemindahan anak warga yang masih sekolah, menyiapkan rusun untuk relokasi, dan menyiapkan tenaga kendaraan angkut bila diperlukan untuk membantu warga memindahkan barangnya. Ali mengatakan warga menyambut baik upaya ini. Mereka bersedia membongkar sendiri bangunannya yang dibantu oleh petugas Satpol PP dan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) untuk kemudian dipindahkan ke rusun.
Pemprov DKI Jakarta juga telah berkoordinasi dengan PLN Area Tanjung Priok dalam melaksanakan Operasi Penertiban Penggunaan Tenaga Listrik (P2TL) dan menemukan 18 Penyambungan Tenaga Listrik Tanpa Izin PLN, sehingga dilakukan pemutusan dan proses hukum. Surat Peringatan pun telah diberikan.
"Namun, melihat kondisi lapangan bahwa warga penghuni Jalan Agung Perkasa 8 tak kunjung menunjukkan itikad untuk segera mengosongkan lokasi yang akan dilakukan penataan, maka dilaksanakan rapat koordinasi UKPD bersama Forkopinko Jakarta Utara, menetapkan dan menugaskan Kasatpol PP Kota Jakarta Utara dan Camat Tanjung Priok serta UKPD terkait, untuk melaksanakan Penertiban Terpadu sebagaimana diatur pada Pergub No. 118 Tahun 2016," ungkap Ali.
Penertiban Terpadu lantas dilaksanakan pada Kamis (14/11) lalu dengan hasil antara lain, 25 lapak telah dibongkar, sebagian lapak dibongkar sendiri oleh pemilik, barang-barang lapak mereka dibantu petugas PPSU. Sementara sisanya, pemilik meminta waktu untuk membongkar sendiri dimulai Jumat (15/11) lalu. Hingga saat ini warga masih berupaya membongkar bangunannya sendiri.
![]() |
Ali menuturkan penataan ini dilakukan untuk mengembalikan fungsi saluran dan jalan. Sebelumnya, lokasi itu diduduki sejumlah pemilik usaha barang bekas yan mendirikan bangunan di atas saluran.
"Dampaknya, saluran tidak terkoneksi karena tertutup bangunan. Selama ini kawasan Sunter seperti di Gaya Motor, Agung Karya dan Sunter Utara kerap tergenang," katanya.
(imk/fjp)
"ada" - Google Berita
November 18, 2019 at 10:04AM
https://ift.tt/35hsGuB
Pemkot Jakut Jelaskan Penggusuran di Sunter, Tuding Ada yang Provokasi - Detiknews
"ada" - Google Berita
https://ift.tt/2LMx7oW
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pemkot Jakut Jelaskan Penggusuran di Sunter, Tuding Ada yang Provokasi - Detiknews"
Post a Comment