Sebuah video singkat ditampilkan jelang pertunjukan busana milik Anne Avantie dalam gelaran Jakarta Fashion Week (JFW) 2019 semalam.
Anne ingin menunjukkan bahwa roda kreativitas harus terus berputar meski sempat diterjang duka. Duka pascabencana yang menimpa Lombok, Palu dan Donggala. Ia pun menenun harapan dan mewujud dalam sebuah koleksi tenun bertajuk 'Badai Pasti Berlalu'.
"Tiap orang pasti mengalami kedukaan. Namun duka harus berlalu. Pekerjaan utama sebagai penenun harus berjalan untuk menghidupi keluarga," kata Anne saat konferensi pers jelang pertunjukannya di Press Lounge, JFW 2019, Selasa (23/10).
Perempuan yang akrab disapa Bunda Anne ini pun mempersembahkan 50 look busana tenun, khususnya tenun Lombok. Ia membaginya dalam beberapa sequence.
Satu demi satu busana dipamerkan. Dengan inner yang tampak seperti brukat, kain melilit tubuh dan dibiarkan panjang menjuntai. Dominasi warna hitam plus semburat biru ditampilkan. Kemudian warna-warna gelap berganti dengan warna oranye-kuning cerah. Anggapan bahwa tenun memiliki warna yang itu-itu saja perlahan terhapus. Bahkan dalam satu lembar kain, terdapat beragam warna seperti merah, putih, kuning dan hijau.
Motifnya pun beragam, mulai dari garis-garis hingga motif geometris. Siluet-siluet yang ditampilkan cukup beragam. Kain-kain diolah menjadi atasan, outer berupa mantel, serta bawahan.
Anne pun terlihat seperti bereksperimen dengan tenun tersebut. Dia membuat busana unik dengan tenunan yang sengaja dibiarkan 'tak utuh.' Tampilan jadi unik karena busana menampilkan benang-benang yang mengingatkan orang akan efek 'robekan' pada denim.
Foto: CNN Indonesia/Safir Makki
|
Di tangan Anne, kain tenun seolah bisa 'dikawinkan' dengan apapun. Ia tak segan memadukan tenun dengan celana lurik tanggung, celana panjang lebar alias palazo, hingga yang cukup unik ialah kebaya yang jadi ciri khasnya dan biasanya dibuat dari bahan brokat.
Kebaya pun dijodohkan dengan tenun. Anne menampilkan beberapa look dengan kebaya klasik misalnya, kebaya kutu baru berwarna hijau plus bagian garis tengah tubuh berwarna merah, dipadukan dengan bawahan tenun berwarna hijau. Tak lupa ia menyematkan kerudung dengan warna senada.
Bukan Anne Avantie namanya jika tak bereksperimen dengan kebaya. Setelah dipuaskan dengan kebaya serba klasik, penikmat fashion kemudian dimanjakan dengan kreasi kebaya kontemporer miliknya. Salah satu yang cukup mencuri perhatian ialah paduan atasan kebaya dengan banyak memperlihatkan area kulit. Atasan seolah hanya kain tule transparan dengan sematan bordir serupa sulur. Bawahannya berupa kain panjang sehingga tampilan lebih mirip evening gown nan mewah. Ada pula look kebaya dengan bentuk leher V rendah.
Semakin malam, pertunjukan semakin 'menggila'. Tenun yang awalnya lembaran kain terjuntai atau hanya hadir dalam bentuk blok, kini dipotong dan disatukan dengan tenun bermotif beda. Trik tabrak motif dan warna pun melenggang apik di atas runway.
Pertunjukan seolah tak lepas dari kejutan. Deret artis turut memeriahkan peragaan busana Anne antara lain, Maia Estianty dengan long coat tenun berwarna merah-hitam, Tantry 'Kotak' Syalindri dengan atasan tenun model tumpuk, Rayi 'RAN' dengan celana tenun berwarna cerah, Caren Delano dengan bawahan berupa lilitan kain tenun merah, Surya Saputra yang elegan dengan long coat hitam dililit kain tenun di leher, dan Patricia Gunawan yang serba gold.
Tak berhenti sampai di situ, penikmat fashion pun dibuai dengan suara indah penyanyi Lea Simanjuntak yang menyanyikan 'Indonesia Jaya'. Mendadak muncul Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. Ia melangkah dengan penuh percaya diri sambil sesekali tersenyum ke arah hadirin.
Susi mengenakan A-line dress dari tenun berwarna hijau-hitam. Dengan potongan leher berbentuk V, ia mengenakan kemben hitam sebagai inner. Susi melengkapi penampilannya dengan turban biru-hitam, kacamata hitam plus sepatu bot hitam di bawah lutut.
Foto: CNN Indonesia/Safir Makki
|
Keterlibatan Susi dalam peragaan busana kali ini memang berkaitan dengan dunia kelautan untuk membantu korban bencana di Palu.
"Terima kasih atas nama para nelayan. Kami akan kirim kapalnya ke sana. Kami tetap terbuka menerima bantuan dari para hadirin," tutur Menteri Susi menutup pertunjukan.
Sebuah penantian panjang penikmat fashion seakan terbayar lewat pertunjukan apik Anne Avantie. Kejutan demi kejutan dihadirkan. Keberanian berekserimen dengan tenun mampu menghadirkan energi dan harapan baru terutama harapan akan terhapusnya duka.
"(Harapannya) ini bisa memberikan inspirasi ke industri kreatif yang tertimpa bencana. Kreativitas tak kenal waktu. Kita terus kreatif, tenun Lombok, Palu dan Donggala selalu dihidupkan," kata Anne.
Menteri Susi di JFW (CNN Indonesia/Safir Makki)
|
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tenunan Harapan Anne Avantie Lewat dalam Selembar Tenun"
Post a Comment