"Papa meninggal jam setengah 3 subuh. Dari sore memang sudah sesak napas, lalu dipompa dengan oksigen. Saat itu sudah hampir hilang detak jantungnya, lalu dibantu alat jam 9 malamnya sempat buka mata bilang 'capek, lelah'," tutur Febe kepada awak media saat ditemui di rumah duka di Jl. Kecapi II No.64, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Lebih lanjut, Febe menuturkan bahwa sang ayah baru menghembuskan napas terakhirnya setelah keluarga satu persatu berdatangan.
Febe juga mengatakan bahwa Advent wafat karena menderita diabetes selama 10 bulan terakhir hingga menyebabkan komplikasi ginjal dan kerap cuci darah.
"Sejak itu bolak-balik dirawat di rumah sakit, yang terakhir ini dua hari. Sebelumnya satu minggu. Nah dua hari kemarin ini sempat terkendala saat mau cuci darah, sehingga ginjalnya terendam dan makanya papa sempat sesak nafas," tuturnya.
"Kami tidak pernah menyangka beliau akan secepat ini, sebelumnya sudah ada rencana ingin kumpul," katanya seraya bercerita tentang sosok sang ayah.
"Papa itu kelihatannya keras, tapi di balik itu dia sangat menyayangi orang," ungkapnya menambahkan.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sebelum Tutup Usia, Advent Tunggu Seluruh Keluarga Datang"
Post a Comment